Saturday, September 18, 2010

Oksana Aleksandrovna Akinshina

Oksana Aleksandrovna Akinshina (Russian: Оксана Александровна Акиньшина; sometimes credited as Oksana Akinsjina; born 19 April 1987) is a Russian film and television actress. She became well-known for the leading role in the Swedish film Lilya 4-Ever (2002), directed by Lukas Moodysson.

Career

Starting acting at age 12, Akinshina was discovered by Sergei Bodrov, Jr., and she made her screen début in the Russian crime film Sisters (2001), Bodrov's own directorial début.
Her second film, Lilya 4-Ever (2001), earned her a 2002 European Film Award nomination for Best Actress. She lost, however, to the eight actresses of the film 8 Women (2002), directed by François Ozon. For her role in Lilya 4-Ever, she also received a nomination for Best Actress nomination from the Guldbagge Awards, Sweden's national film awards.
Since then Akinshina has acted in the much-awarded[citation needed] film Het Zuiden, directed by Martin Koolhoven, and The Bourne Supremacy (2004), directed by Paul Greengrass.

FILMOGRAPHY
This film-related list is incomplete; you can help by expanding it.
Sisters (2001) directed by Sergei Bodrov, Jr., Russia
Lilya 4-Ever (2002) directed by Lukas Moodysson, Sweden
The Bourne Supremacy (2004) directed by Paul Greengrass, United States
Het Zuiden (2004) directed by Martin Koolhoven, Belgium, Denmark and the Netherlands
Moscow Zero (2006) directed by María Lidón, United Kingdom, United States and Spain
The Wolfhound (2007) directed by Nikolai Lebedev, Russia
Hipsters (2008) directed by Valery Todorovsky, Russia

Wednesday, December 23, 2009

my part life

Sebuah catatan hidup dari saya dilahirkan hingga saat ini dengan usia 21 tahun,

Taman Kanak-kanak:

Tak banyak yang saya ingat dari masa kanak-kanak saya selain cerita ingin menjadi Presiden dan itu pun bukanlah cita-cita yang muncul dari dalam diri saya sendiri yang hingga saat ini pun belum tercapai. Mungkin karena masih belum dapat berfikir apa itu cita-cita jadi saya tidak punya arti besar dengan cita-cita pada saat itu.

Sekolah Dasar :

Disinilah saya banyak mengerti tentang apa itu cita-cita, mulai dari cita-cita menjadi seorang guru tanpa pamrih sampai cita-cita menjadi Presiden saya banyak mengerti arti dari cita-cita. Impian saya waktu masih di SD ingin sekali menjadi astronot, dikarenakan bisa dengan enaknya melihat luar angkasa dan terbang ke bulan, terlalu banyak membaca RPAL jadi terobsesi demikian.

Sekolah Lanjut Tingkat Pertama :

Mengenyam bangku pendidikan SMP saya semakin mengerti sulitnya mencapai cita-cita, maka cita-cita yang dulu saya impikan hanya menjadi mimpi belaka, dan di usia ini saya habiskan dengan banyak mengerti untuk apa kita semua dilahirkan dan untuk apa kita ada di dunia.

Sekolah Lanjut Tingkat Atas :

Hidup boarding school membuat saya semakin memikirkan akan jadi apa di masa depan, hidup diantara teman-teman yang orang tuanya sudah sukses membuat motifasi saya bertambah ditambah dengan nikmatnya hidup di hari tua dengan kenyamanan, maka saya tekadkan cita-cita saya ingin menjadi eksekutif muda yang sukses dan menjadi pengusaha yang independence dan modern atau menjadi pejabat negara yang bersih.

Perguruan Tinggi dan Visi Misi hidup saya masa datang :

Hidup di Jakarta berpindah ke Semarang, saya tidak merasakan semangat waktu SMA lagi sebab sebagian orang di kota ini tidak pernah memiliki hal yang ingin lebih dan tidak ingin perubahan yang signifikan pada hidupnya, asalkan memiliki uang untuk makan dan hidup ya itu sudah lebih dari cukup berbeda dengan kehidupan saya di Jakarta, begitu terhormatnya hidup sebagai PNS disini merubah sedikit apa yang saya cita-citakan.

Belajar dari orang tua dan orang-orang yang sukses serta buku-buku yang saya baca, membuat saya mampu berfikir untuk apa saya ada di dunia dan apa yang akan saya lakukan agar bermanfaat untuk saya dan sekitar. Cita-cita saya pun berubah menjadi sebuah keyakinan “Ingin menjadi seorang abdi negara yang baik dan pengusaha yang sukses mampu berpolitik tetapi bukan politkus”.

Pendidikan amatlah penting untuk saya, maka saat ini saya juga terdaftar sebagai mahasiswa ekonomi disalah satu PTS di Semarang, dan setelah lulus semua baik di T.Kimia dan Ekonomi saya ingin melanjutkan S2 dan S3 dan berencana kuliah di luar negeri tentunya dengan beasiswa. Ketertarikan saya di teknik membuat saya ingin tetap melanjutkan pendidikan di bidang teknik, dan ilmu ekonomi saya gunakan untuk managemen perusahaan saya nantinya, karena dari yang saya alami me-manage manusia lebih sulit dibanding me-manage perusahaan.